DAFTAR TANAMAN

Jenis tanaman yang ditanam pada program Kehati ini dibagi menjadi 3 kategori yaitu:

  1. Tanaman Endemik : Tanaman yang memiliki habitat asli di Indonesia
  2. Tanaman Pelindung : Tanaman yang memiliki fungsi untuk melindungi tanaman di sekitarnya.
  3. Tanaman Langka : Tanaman yang statusnya susah untuk dijumpai dan mendekati punah.

TANAMAN ENDEMIK

Aren termasuk suku Aracaceae (pinang-pinangan), batangnya tidak berduri, tidak bercabang, tinggi dapat mencapai 25m dan diameter batang dapat mencapai 0,5m. Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5m, helai daun panjangnya dapat mencapai 1,45 m, lebar 7cm dan bagian bawah daun ada lilin

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta 

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Arenga

Spesies: A. pinnata

Manfaat Ekologis

Fungsi pohon Aren secara ekologis adalah sebagai penguat tanah. Akar serabut pohon Aren yang sangat kokoh, dalam, kuat memiliki kemampuan untuk mengikat air. Sehingga pohon Aren memiliki fungsi penting bagi penahanan erosi atau longsor.

Rambai merupakan pohon atau perdu yang bertajuk rimbun dengan tinggi antara 15-25 m. Tanaman rambai tersebar mulai dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda, Borneo (Sarawak, Brunei, Sabah, dan Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku.

Klasifikasi Ilmiah

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes 

Klad : Angiospermae

Klad : mesangiosperms

Klad : eudicots

Klad : core eudicots

Klad : Superrosidae

Klad : rosids

Klad : fabids

Ordo : Malpighiales

Famili : Phyllanthaceae

Tribus : Antidesmeae

Genus : Baccaurea

Spesies: Baccaurea

Manfaat Ekologis

Pohon rambai dapat dijadikan tempat berlindung untuk hewan yang hidup di daerah tersebut. Buahnya juga dapat menjadi sumber makanan bagi hewan hewan yang ada di daerah tersebut sehingga jika pohonnya ini tidak ada maka akan membuat salah satu sumber makanan bagi hewan akan hilang.

Meranti (Shorea spp.) dari famili Dipterocarpaceae, merupakan kelompok pohon besar menjulang tinggi mendominasi kawasan hutan dataran rendah Kalimantan dan Sumatera. Kelompok pohon ini pada kawasan hutan mudah dikenali dari tajuk yang selalu hijau, bentuk tajuk setengah bulat, kompak atau tidak beraturan.

Klasifikasi Ilmiah

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes 

Klad : Angiospermae

Klad : Mesangiosperms

Klad : Eudicots

Klad : Core eudicots

Klad : Superrosidae

Klad : Rosids

Klad : Malvids

Ordo : Malvales

Famili : Dipterocarpaceae

Subfamili : Dipterocarpoideae

Genus : Shorea

Manfaat Ekologis

Pohon meranti biasanya dimanfaatkan oleh beberapa macam satwa seperti burung-burung, sebagai tempat bersarang. Pohon meranti juga berfungsi untuk membantu mencegah terjadinya erosi (terkikisnya lapisan tanah akibat terjangan air). Hal ini tentu saja merupakan sebuah bencana bagi manusia dan juga ekologi lainnya. Untuk itu sangatlah perlu diperhatikan untuk tidak menghabiskan ekosistem hutan maupun pepohonan di sekitar kita. Dekomposisi daun-daun meranti yang telah gugur serta perkembangan mikoriza seperti manfaat cacing tanah dari kayu meranti yang telah lapuk, sangat membantu kesuburan tanah daerah sekitar. Seperti kita ketahui bahwa manfaat air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Tanpa air, semua makhluk bisa mati kehausan. Karena air menjadi elemen penting dalam kehidupan, seharusnyalah kita menjaga dan melestarikan sumber-sumbernya. Salah satunya adalah dengan tidak sembarangan menebang pohon-pohon yang mampu menjaga serta meningkatkan sumber kehidupan ini.

Pohon gaharu merupakan tumbuhan tropis yang dikenal memiliki banyak manfaat, terutama pada bagian getah membeku dari batang atau biasa disebut gubal. Kayu gaharu berasal dari tumbuhan genus aquilaria malaccensis yang memiliki warna kecoklatan atau hitam pekat.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

*tanpa takson : Angiospermae 

*tanpa takson : Eudikotil

*tanpa takson : Rosidae

Ordo : Malvales

Famili : Thymelaeaceae

Genus : Aquilaria

Spesies: A. malaccensis

Manfaat Ekologis

Pohon gaharu mempunyai fungsi ekologis dari aspek konservasi tanah dan air, karena pohon ini mempunyai tajuk yang rapat dan sistem perakaran yang dalam. Akan tetapi termasuk jenis pohon yang memiliki kayu yang jelek, sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan.

Sengkuang merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat obat bagi masyarakat Dayak. Selain itu bagian bunga dan daun dapat dimasak dan dimakan sebagai sayuran (Papua Nuew Guine) dan digunakan sebagai penyedap makanan (Maluku). Pohon Sengkuang mampu mencapai sehingga 45 meter atau 148 kaki bagi batang kelabu-coklat yang merupakan tanpa cabang sehingga kira-kira 20 m (66 kaki), dan bagi banir sempit yang boleh mencecah ke atas pada batangnya sehingga 6 m (20 kaki) tinggi.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

*tanpa pangkat : Angiosperms

*tanpa pangkat : Eudikot

*tanpa pangkat : Rosids

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Dracontomelon

Spesies: D. dao

Manfaat Ekologis

Pohon sengkuang dapat menjadi tempat bersarangnya burung dan berbagai hewan, karena dapat menghasilkan buah yang bisa di makan oleh hewan yang mebuatnya dapat menjadi sarang bagi hewan hewan. Juga dapat menahan tanah agar tidak terjadi longsor di pinggir sungai.

Pulai atau Pule adalah nama pohon dengan nama botani Alstonia scholaris. pohon ini dari jenis tanaman keras yang hidup di pulau Jawa dan Sumatra. Dikenal juga dengan nama lokal pule, kayu gabus, lame, lamo dan jelutung.Pohon pulai dapat mencapai tiggi 40 m. Daunnya hijau mengkilap dengan bagian bawah daun berwarna lebih pucat. Daunnya menjari dengan jumlah tiga sampai sepuluh daun dan petiole sepanjang 3 cm. Bunganya mekar di bulan Oktober dan memiliki aroma yang harum. Biji dari pulai berbentuk oblong dan berambut. Kulit kayunya tidak memiliki bau namun memiliki rasa yang sangat pahit, dengan getah yang cukup banyak.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

*tanpa takson : Angiospermae 

*tanpa takson : Eudikotil

*tanpa takson : Asteridae

Ordo : Gentianales

Famili : Apocynaceae

Tribus : Plumeriae

Subtribus : Alstoniinae

Genus : Alstonia

Spesies: A. scholaris

Manfaat Ekologis

Pohon ini banyak digunakan untuk penghijauan karena daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping sehingga memberikan kesejukan. Kulitnya digunakan untuk bahan baku obat. berkhasiat untuk mengobati penyakit radang tenggorokan dan lain-lain.

Pohon ihau juga mempunyai batang pohon yang lumayan besar, kuat dan juga tinggi. Buah yang satu ini cukup unik, serta tergolong ke dalam jenis buah yang langka, sebab buah ini tidak gampang didapati di tempat lainnya kecuali di daerah Kalimantan itu sendiri.Habitat asli buah ihau banyak di temukan di hutan daerah Kalimantan, dan juga di sejumlah hutan Malaysia serta Brunei Darussalam. Bentuk buah yang satu ini bulat mirip kelengkeng secara umum, akan tetapi ihau memiliki benjolan kecil rata yang menempel di permukaan kulit buahnya, yang membuat buah ihau tampak sedikit unik.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

*tanpa takson : Angiospermae

*tanpa takson : Eudikotil

*tanpa takson : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Dimocarpus

Spesies: D. longan

Manfaat Ekologis

Pohon ini dapat menjadi sumber makanan bagi hewan yang ada dihutan kalimantan karena buah yang dihasilkan tidak beracun. Pohonnya juga dapat di jadikan buat penahan tanah di hutan

Lai adalah tumbuhan buah sejenis durian. Jenis ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti durian kuning, durian tinggang, durian pulu, nyekak, ruas, papaken, sekawi, pekawai dan lain-lain, dengan nama ilmiah Durio kutejensis  “berasal dari Kutai”). Durian jenis ini memiliki ciri khas yakni tidak mengeluarkan bau menyengat dari dalam buahnya sebagaimana durian pada umumnya.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae (bombacaceae)

Genus : Durio

Spesies: D. kutejensis

Manfaat Ekologis

Buah elai adalah sumber makanan bagi berbagai hewan seperti burung, mamalia, dan serangga. Konsumsi buah elai adalah bagian penting dari rantai makanan, dan hilangnya habitat ini dapat mengganggu dinamika ekosistem.

TANAMAN PELINDUNG

Trembesi merupakan pohon dengan daun yang lebat, tajuk yang lebar dan tinggi yang dapat mencapai 30-40 meter. Tumbuhan ini dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis, serta cocok ditanam sebagai pohon peneduh jalan. Trembesi memiliki kemampuan menyerap zat penyebab polusi udara seperti karbondioksida.

Klasifikasi Ilmiah

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Tracheophyta

Klad : Angiospermae

Klad : Mesangiosperms

Klad : Eudicots

Klad : Core eudicots

Klad : Superrosidae

Klad : Rosids

Klad : Fabids

Ordo : Fabales 

Famili : Fabaceae

Subfamili : Mimosoideae

Tribus : Ingeae

Genus : Samanea

Spesies: Samanea saman

Manfaat Ekologis

Pohon Trembesi atau juga disebut pohon hujan paling tinggi menyerap karbondioksida (CO2) di udara yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas. Pohon tersebut akan membutuhkan energi cukup besar untuk dapat membentuk dahan yang baru dan juga mempertahankan cabang.

Pohon tanjung Mimusops elengi merupakan salah satu pohon rimbun yang sering dimanfaatkan sebagai tumbuhan peneduh pinggir jalan, komponen taman, hutan kota, pekarangan, serta lingkungan sarana umum lainnya. Pohon tanjung dapat tumbuh hingga ketinggian 25 meter. Berdaun tunggal, berwarna hijau, tersebar dan bertangkai panjang, bentuknya bulat telur hingga lonjong, tepi daun rata, dan bergelombang. Bunga pohon tanjung memiliki aroma harum yang khas. Buah seperti buah buni, berbentuk gelendong, bulat telur panjang seperti peluru, dan berwarna merah jingga. Kayu tanjung bersifat padat, keras dan berat, berwarna cokelat tua dan tekstur yang halus, termasuk tahan jamur tetapi tidak tahan rayap.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

*(tanpa takson) : Angiospermae

*(tanpa takson) : Eudikotil

*(tanpa takson) : Asteridae 

Ordo : Ericales

Famili : Sapotaceae

Genus : Mimusops

Spesies: M. elengi

Manfaat Ekologis

Pohon tanjung sangat digerami sebagai tanaman tepi jalan, khususnya dalam kota, karena kerindangannya, mudah tumbuhnya dan wangi yang dibawa bunganya.  Kayu tanjung dipergunakan untuk lantai, mebel, tangkai alat, patung, dan ukiran.  Juga dipakai untuk perkapalan, jembatan, dan bantalan (Martawijaya, 1989).  Air rebusan kulitnya berguna sebagai obat demam dan obat penguat.  Kulitnya dipakai sebagai obat kumur terhadap gigi.

Bungur (lagerstroemis speciosa) merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pohon yang satu ini juga tertanam di semua tipe tanah, ia bisa kita jumpai di rimba jati bertanah gersang maupun area berlahan subuh seperti rimba heterogen berbatang tinggi.
Klasifikasi IlmiahKerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta  Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Arenga Spesies: A. pinnata
Manfaat EkologisPohon bungur memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Daun-daunnya yang lebat mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Selain itu, pohon bungur juga dapat menyerap air hujan dan mencegah erosi tanah di wilayah yang rawan longsor. Akar pohon bungur juga berperan dalam memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kualitas tanah.

Spathodea merupakan pohon asal Afrika. Tanaman ini berpostur tinggi sehingga cocok dijadikan sebagai tanaman pelindung maupun penghias tepi jalan. Tanaman dikenal dalam banyak nama.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Subkerajaan : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta 

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Asteridae

Ordo : Scrophulariales

Famili : Bignoniaceae

Genus : Spathodea

Spesies: Spathodea campalunata

Manfaat Ekologis

Sebagai pohon obat,  baik dari biji, bunga dan kulit kayu. Kulit kayunya dikunyah dan disemprotkan ke pipi yang bengkak. Kulit kayunya juga bisa direbus dalam air yang digunakan untuk memandikan bayi yang baru lahir untuk menyembuhkan ruam di tubuh. Bunganya digunakan untuk mengobati malaria, HIV, diabetes melitus, edema, disentri, sembelit, gangguan pencernaan, maag, penyakit kulit, luka, demam, radang saluran kencing, keluhan liver dan sebagai penawar racun. selain itu,  spathodea tersebut ditanam untuk perbaikan tanah, reboisasi, pengendalian erosi dan rehabilitasi lahan, serta sebagai pagar hidup. Ia mampu menghuni lokasi yang terkikis parah sekalipun, meskipun bentuk dan laju pertumbuhannya sangat menurun di lokasi yang sulit. Mahkotanya yang lebat tidak memungkinkan tumpang sari, tetapi daunnya dapat menjadi mulsa yang berguna.

 

Mahoni Swietenia macrophylla merupakan tumbuhan tahunan dengan tinggi yang berkisar antara 10-20 meter. Batang berbentuk bulat, berwarna cokelat tua keabu-abuan, bercabang banyak, tajuk berbentuk payung dan sangat rimbun. Daunnya majemuk menyirip, daun berbentuk bulat oval, ujung dan pangkal daun runcing, serta tulang daun menyirip. Daun mudanya berwarna merah, lalu berubah menjadi hijau. Mahoni berbunga ketika berumur 7 tahun, bunga bewarna kuning kecoklatan, majemuk dan berbentuk silindris. Pohon mahoni dapat tumbuh liar di hutan, dekat pantai atau di pinggir jalan sebagai pohon pelindung. Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai obat antiinflamasi, efek antioksidan, antimutagenik, antikanker, antitumor, dan antidiabetes.

Klasifikasi Ilmiah

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes 

Klad : Angiospermae

Klad : Mesangiosperms

Klad : Eudicots

Klad : Core eudicots

Klad : Superrosidae

Klad : Rosids

Klad : Malvids

Ordo : Sapindales

Famili : Meliaceae

Genus : Swietenia

Spesies: Swietenia mahagoni

Manfaat Ekologis

Manfaat lainnya dari pohon kayu mahoni yakni bisa mengurangi polusi udara sekitar 47%- 69% sehingga layak disebut pohon pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air, sedangkan daun-daunnya, memiliki fungsi sebagai penyerap polutan-polutan di sekitarnya.

Glodokan tiang tingginya bisa mencapai 5 – 8 m. Tanaman ini berbentuk piramida mengerucut keatas, daunnya berbentuk panjang dan bergelombang serta daun berwarna hijau glassy, batangnya tinggi dan akar tidak merusak pagar halaman karena bentuk akar dari pohon glodokan tiang ini memanjang. Dapat hidup dan tumbuh dengan baik walaupun di bawah terik matahari langsung sepanjang hari dan perawatannya cukup mudah. Pertumbuhannya vertikal, dan dapat terus tumbuh ke arah atas dengan cabang-cabang kecil. Tanaman ini sangat baik karena fungsinya sebagai peredam suara dan penyerap polusi yang direfresikan sebagai tanaman penghijauan untuk jalan raya. Tanaman ini juga dapat menyerap gas karbondioksida dan timbal lebih banyak.

Klasifikasi Ilmiah

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatophytes 

Klad : Angiospermae

Klad : Magnoliids

Ordo : Magnoliales

Famili : Annonaceae

Genus : Monoon

Spesies: Monoon longifolium

Manfaat Ekologis

Pohon glodokan bisa membantu menyerap polutan yang ada di sekitar pohon terebut juga dapat memberikan oksigen di lingkungan sekitar sehingga banyak di tanam di kota kota, selain dapat juga dijadikan tanaman hias.

Angsana merupakan pohon meranggas dan jenis tanaman pohon tinggi yang dapat mencapai 10-40 m, diameter batang 2 m, biasanya bentuk pohon jelek, pendek, terpuntir, beralur dalam dan berbanir. Kayu mengeluarkan eskudat merah gelap yang disebut “kino” atau darah naga.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta 

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Subfamili : Faboideae

Tribus : Dalbergieae

Genus : Pterocarpus

Spesies: P. indicus

Manfaat Ekologis

Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun. Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen  mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan khususnya di Asia Tenggara. Angsana juga bisa sebagai obat tradisional.

 

Pohon Balangeran dapat tumbuh mencapai tinggi pohon 20-25 m, mempunyai batang bebas cabang 15 m, diameter dapat mencapai 50 cm, biasanya tidak terdapat banir. Pohon balangeran dewasa mempunyai kulit luar berwarna merah tua sampai hitam, dengan tebal kulit 1-3 cm, mempunyai alur dangkal, kulit tidak mengelupas.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Ordo : Malvales

Famili : Dipterocarpaceae

Genus : Shorea

Spesies: Shorea balangeran

Manfaat Ekologis

Pohon ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis.Akar Balangeran membantu mengikat tanah dan mencegah erosi, sedangkan kanopinya menjadi tempat berlindung bagi berbagai hewan dan tumbuhan. Selain itu, Balangeran merupakan pohon penghasil buah yang menjadi makanan berbagai jenis satwa liar sehingga membantu menjaga keanekaragaman hayati hutan tropis.Tanaman Balangeran juga mempunyai khasiat obat. Beberapa masyarakat adat di wilayah tempat tumbuhnya Balangeran telah memanfaatkan bagian tanaman ini untuk keperluan pengobatan tradisional. Banyak bagian tanaman, termasuk kulit kayu, daun dan akar, memiliki sifat anti inflamasi dan antibakteri yang dapat digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit.

Salam (Syzygium polyanthum) adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna cokelat abu-abu, memecah atau bersisik. Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5–16 x 2,5–7 cm, gundul, dengan 6–11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal tampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta 

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Syzygium

Spesies: S. Polyanthum

Manfaat Ekologis

Pohon salam dapat menyerap polutan juga dapat memberikan oksigen terhadap lingkungan sekitar, daunnya sendiri dapat dimanfaat sebagai bahan obat tradisional dan buahnya pun dapat di konsumsi bagi hewan yang ada di sekitarnya.

TANAMAN LANGKA

Palem raja termasuk suku Arecaceae (palem-paleman), merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus daging.Palem raja adalah tumbuhan yang tak bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 20 m. Daun palem raja termasuk daun yang sempurna karena telah memiliki pelepah, tangkai dan helain daun. Daunnya juga termasuk majemuk karena mempunyai anak-anak daun.memiliki ujung daun yang runcing dan pangkal daun palem raja berbentuk bundar

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta 

Kelas : Liliopsida

Ordo : Arecales

Famili : Arecaceae

Genus : Roystonea

Spesies: Roystonea regia

Manfaat Ekologis
  • Sebagai tanam hias taman: sering kita lihat di taman-taman kota.
  • Sebagai penghias pekarangan rumah.
  • Sebagai kayu bakar (pelepah) di daerah pedesaan.
  • Sebagai pohon penyejuk udara.
  • Sebagai perkakas bangunan.

Kayu besi atau ulin Eusideroxylon zwageri merupakan pohon yang tumbuh alami di Pulau Kalimantan. Pohon ulin dikenal sebagai penghasil kayu yang awet dan kuat, namun pertumbuhan pohon ulin yang lambat membuat budidaya ulin sangat sedikit dan ketersediaan di alam sangat terbatas. Batang pohon ulin pada umumnya tumbuh lurus dengan diameter batang mencapai 150 cm dan tinggi yang berkisar antara 30-50 meter. Kulit luar pohon ini berwarna coklat kemerahan dan memiliki tekstur yang licin. Tajuk berbentuk bulat dan rapat serta memiliki percabangan yang mendatar. Daun pohon ulin tersusun spiral, tunggal, tepi daun rata, dan berbentuk elips hingga bulat dengan ujung daun meruncing. Permukaan daun bagian atas kasar tanpa bulu, sedangkan bagian bawahnya berambut halus pada ibu tulang daunnya. Bunga pohon ulin berwarna kehijauan, kuning atau lembayung, berbentuk elips hingga bulat, dan cepat luruh atau gugur.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Angiospermae 

Kelas : Magnoliids

Ordo : Laurales

Famili :  Lauraceae

Genus : Eusideroxylon

Spesies: E. Zwageri

Manfaat Ekologis

Pohon ulin ini merupakan tempat tinggal orangutan, dan daun muda dari pohon ulin ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan orang hutan. Ulin juga mampu menghasilkan manfaat oksigen dan menyerap karbondioksida di siang hari yang disebut fotosintesis. Ulin juga mampu mempertahankan manfaat air tanah, menahan air dan tanah itu sendiri sehingga mencegah tanah dari erosi dan longsor.

Pohon Kapur yang memiliki nama latin Dryobalanops aromatica ialah pohon penghasil kapur barus (kamper) yang ternyata dikategorikan sebagai salah satu tanaman langka. Pohon Kapur yang dapat menghasilkan kristal kapur barus dengan aroma khas ini termasuk ke dalam status keterancaman paling tinggi yaitu Critically Endangered (kritis) berdasarkan data yang dikeluarkan oleh IUCN Redlist.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Angiospermae 

Filum : Tracheophyta

Kelas : Eudikotil

Ordo : Malvales

Famili : Dipterocarpaceae

Genus : Dryobalanops

Spesies: D. aromatica

Manfaat Ekologis

D.aromatica  dapat menjadi tumbuhan konservasi karena dapat bertumbuh dengan bagus di hutan, karena dapat berbunga tiap tahunnya, selain itu bunga dari pohon kapur dapat memanggil hewan kecil seperti lebah yang mengambil nektar dari bunga sehinggah dapat juga melakukan penyerbukan ,juga buahnya yang jatuh ketanah dapat dimakan oleh hewan yang ada disekitarnya. Keunggulan tanaman kapur dalam menghasilkan beragam komoditi bernilai ekonomi tinggi seperti kapur barus (kamper), balsam, damar, minyak atsiri, dan kayu. Bahkan dapat dijadikan sebagai bahan obat dan parfum

Tanaman cendana (Santalum album L.) adalah tanaman asli Indonesia dan dikenal sebagai penghasil minyak atsiri yang memiliki potensi nilai ekonomi yang cukup tinggi. Tanaman cendana banyak tumbuh di daerah Nusa Tenggara Timur. Tanaman ini tidak suka tumbuh di tanah yang selalu basah melainkan harus di tempat kering karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman ini.Cendana tumbuh alami sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut, dan mutu kayu terbaik dapat diperoleh jika cendana hidup pada ketinggian antara 600-900 m (Rahm, 1925). Cendana memerlukan banyak sinar matahari dan banyak dijumpai dan tumbuh baik pada hutan – hutan luruh yang terbuka dan pada daerah pinggiran hutan.
Klasifikasi IlmiahKerajaan : Plantae Divisi : Tracheophyta  Kelas : Angiospermae Ordo : Santalales Famili : Santalaceae Genus : Santalum Spesies: S. album
Manfaat EkologisPohon cendana bermanfaat terhadap lingkungan yang kering karena pohon cendana dapat hidup lingkungan tersebut. Sehingga lingkungan yang kering dan kekurangan air bisa di lakukan penghijauan dengan penanaman pohon cendana sebagai salah satu alternatif di lahan yang kering.

Tengkawang adalah nama buah dan pohon dari beberapa jenis Meranti (Shorea), suku Dipterocarpaceae, yang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Pohon-pohon tengkawang ini hanya terdapat di Kalimantan. 

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Ordo : Malvales

Famili : Dipterocarpaceae

Genus : Shorea

Spesies: Shorea stenoptera

Manfaat Ekologis

Tengkawang tungkul memiliki peran ekologis untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) Tengkawang untuk Biofood, Biomedicine dan Biocosmetik potensi untuk biomedicine, yaitu sebagai obat penurun panas (bahan pengganti lemak coklat).

Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau hars-nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Pinophyta 

Kelas : Pinopsida

Ordo : Pinales

Famili : Araucariaceae

Genus : Agathis

Spesies: A. Dammara

Manfaat Ekologis

Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi kopal. kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar antara 380–660 kg/m³ Kayu damar diperdagangkan di Indonesia dengan nama kayu agatis.Pohon damar juga disukai sebagai tumbuhan peneduh taman dan tepi jalan . Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar.

 

Sungkai. Deskripsi: Pohon sungkai tumbuh baik pada ketinggian 0-600 m dari permukaan laut, tetapi dapat tumbuh juga pada ketinggian lebih dari 600. Tingginya dapat mencapai kurang lebih 22 m dan diameter 66 cm, tersebar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Bentuk batangnya lurus dengan parit kecil.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Lamiales

Famili : Verbenaceae

Genus : Peronema

Spesies: Peronema canescens jack

Manfaat Ekologis

Pohon sungkai merupakan tipe pohon yang cepat tumbuh. Karenanya, pohon ini sangat cocok digunakan sebagai spesies rehabilitasi kawasan yang telah terdegradasi, Itulah mengapa salah satu habitat pohon ini banyak ditemukan di kawasan hutan sekunder maupun bekas tebangan.